Harihari terakhir Ramadhan ini hendaknya dimanfaatkan untuk memperbanyak muhasabah dan memperbaiki hubungan kita kepada Allah dan sesama manusia. Ada 4 cara untuk mengetahui kekurangan diri sendiri. Hujjatul Islam Imam Al-Ghazali (1058-1111) menuturkan, Allah 'Azza wa Jalla jika menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Dia menunjukkan kekurangan dirinya.
Home / Fatwa / ​CARA MEMPERBAIKI AKHLAK January 5, 2017 Fatwa, Tanya Jawab 2,570 ViewsPERTANYAAN Apa nasihat anda untukku tentang cara memperbaiki akhlak dan meninggalkan sifat emosi?JAWABAN استكثر من ذكرِ الله فإذا أحسَسْتَ بالغضب فغيِّر هيئتَك فإن كُنت قاعدًا فاتكئ وإن كنت قائمًا فاجلس،واستكثر حين ذاك من التعوّذ *أعوذ بالله من الشيطان الرجيم* واستكثر من مجالسةِ الصالحين berdzikir kepada Allah di saat engkau marah dan rubahlah posisimu. Apabila engkau duduk maka bertelekanlah dan jika engkau berdiri maka duduklah. Pada kondisi tersebut perbanyaklah mengucapkan ta’awwudz, yaitu أَعُوْذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutukDan sering-seringlah untuk duduk bersama orang orang baik dan shalih. _____________________________Syaikh Ubaid bin Abdillah al-Jaabiry About Tim Shahihfiqih Seorang tholabul ilmi di bumi Allah. Kepala Bidang Pendidikan Bimbingan Islam Agustus 2015 - Maret 2016 Berlanjut Januari 2017- Januari 2018 Kepala Bidang Dakwah Offline Bimbingan Islam Agustus 2015 - Maret 2016 Berlanjut Januari 2017- Januari 2018 Kepala Divisi BiASTV 2017- Juli 2019 Manajer Program CS Peduli September 2018- Juli 2019 Media Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irsyad Februari 2018 - Januari 2019 Ketua HSI Media Agustus 2019 - Februari 2021 Check Also Dampak Dosa Bagi HatimuIbnul Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata, الذنوب للقلب بمنزلة السُمُوم، إن لم تُهلِكْهُ أضْعفَتْهُ ولا بد، … Apakah Janin Yang Keguguran di Aqiqahi? Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah menjawab في هذا تفصيل أما السقط قبل …
CaraMendidik dan Memperbaiki Akhlak Anak. Anak adl amanah, anugerah, & cobaan. Dia adl titipan Illahi utk (sibghah) menjadi generasi Rabbani. Karena anak pd hakikatnya adl ibarat kertas putih, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, " Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yg menjadikannya Nasrani, Yahudi atau Majusi.
JIKA kita melihat keadaan pemuda masa kini, mereka lebih banyak menghabiskan waktu untuk kesenangan dirinya sendiri. Tak ada keinginan atau pun cita-cita tinggi demi kemajuan agama, bangsa dan negara. Padahal, pemuda merupakan aset yang sangat berharga. Semangatnya sangatlah dibutuhkan demi menyongsong masa depan yang lebih baik. Salah satu perkara yang rusak dalam diri pemuda ialah akhlak. Ya, krisis akhlak pada diri pemuda kini banyak terjadi. Seperti halnya, rasa ketidakpedulian terhadap orang lain. Hal semacam ini, tidak bisa kita biarkan. Pemuda harus bangkit untuk memperbaiki akhlaknya. Tapi, bagaimana caranya? Dilansir dalam bahwa Syaikh al-Utsaimin menjelaskan sebab-sebab yang harus ditempuh untuk memperbaiki ahklak para pemuda berdasarkan petunjuk agama Islam. Apa sajakah itu? Pertama, memanfaatkan waktu luang secara maksimal. Seorang pemuda hendaknya berupaya untuk mengisi waktu luangnya dengan kegiatan yang cocok dan bermanfaat untuknya, seperti membaca, menulis, berwiraswasta atau kegiatan lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari kekosongan aktifitas dirinya, dan menjadikannya sebagai anggota masyarakat yang berbuat kebaikan untuk dirinya dan orang lain. Kedua, memilih teman bergaul yang baik. Seorang pemuda berusaha mencari teman bergaul orang-orang yang baik dan shaleh serta berakal, agar dia bisa mengambil manfaat dari kebaikan, keshalehan dan akalnya. Maka hendaknya seorang pemuda menimbang keadaan orang-orang yang akan dijadikan teman bergaulnya, dengan meneliti keadaan dan akhlak mereka. Ketiga, memilih sumber bacaan yang baik dan bermanfaat. Mengonsumsi sumber-sumber bacaan yang merusak, baik berupa artikel, surat kabar, majalah dan lain-lain, akan menyebabkan pendangkalan akidah dan agama seseorang, serta menjerumuskannya ke dalam jurang kebinasaan, kekafiran dan keburukan akhlak. Khususnya jika pemuda tersebut tidak memiliki latar belakang pendidikan agama yang kuat dan pola pikir yang benar untuk dapat membedakan antara yang benar dan yang salah, serta yang bermanfaat dan membinasakan. Untuk mengatasi masalah ini, hendaknya seorang pemuda menjauhi sumber-sumber bacaan tersebut, dan beralih kepada sumber-sumber bacaan lain yang akan menumbuhkan dalam hatinya kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta menyuburkan keimanan dan amal shaleh dalam dirinya. Dalam melakukan ketiga hal itu tentu tidaklah mudah. Sebab, hawa nafsu seringkali hadir dan menggoyahkan keteguhan niat baik kita untuk memperbaiki akhlak. Untuk itu, seorang pemuda harus terus bersabar dan berusaha mengendalikan hawa nafsu. Jangan biarkan hawa nafsu yang menguasai dirinya. []
20 Tawakkal dan pasrah. Setelah melakukan berbagai ikhtiar dengan berbagai cara mendapatkan wanita sholeha, namun tetap tak kunjung menghampiri, maka tawwakal dan pasrah adalah jalan selanjutnya yang dapat ditempuh. Tahap ini bukan akhir dari segalanya, Anda tetap harus terus memperbaiki diri dan berdoa. cinta, hubungan, islam, wanita.
Akhlak dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 20087 diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. Dalam bahasa Arab, akhlak juga bisa berarti perangai, kebiasaan, tabiat atau bahkan agama. Sementara dalam kamus Alkautsat, akhlak diartikan sebagai ilmu tata krama. Jika dirumuskan, akhlak memiliki pengertian yaitu ilmu yang membahas mengenai perbuatan yang dilakukan oleh manusia, baik terhadap sesama manusia serta pada Tuhannya. Selain itu, akhlak juga dapat diartikan sebagai perbuatan baik yang harus dikerjakan dan menghindari perbuatan akhlak dalam islam Meski berasal dari bahasa Arab namun akhlak tidak banyak ditemukan dalam Alqur’an melainkan banyak dijumpai dalam hadits. Menurut Al-Ghazali hakikat akhlak mencakup 2 syarat yakni perbuatan itu harus konstan yaitu dilakukan berulang kali dalam bentuk yang sama, sehingga dapat menjadi kebiasaan. Kedua, perbuatan itu harus tumbuh dengan mudah tanpa pertimbangan dan pemikiran, yakni bukan karena adanya tekanan, paksaan dari orang lain atau bahkan pengaruh-pengaruh dan bujukan yang indah dan yang terpuji merupakan tindakan atau perbuatan yang bagus. Sementara akhlak yang jelek merupakan segala jenis tindakan yang jelek dan merugikan. Bukan hanya bagi diri sendiri melainkan juga bagi orang lain. Akhlak terpuji merupakan akhlak Islami yang tidak hanya membawa kebaikan namun juga memberi keuntungan bagi orang lain. Lantas bagaimanakah cara meningkatkan akhlak supaya lebih baik dan berguna untuk sesama?Ada beberapa hal cara meningkatkan akhlak 1. Berbaik sangkaBerbaik sangka dapat dilakukan dengan cara berprasangka baik pada diri sendiri serta pada orang lain. Mereka yang dalam keadaan putus asa, umumnya cenderung, berburuk sangka pada sang pencipta. Hal ini merupakan tindakan yang harus dihindari. Bersikap optimis dan tidak lantas berputus asa merupakan cara kita dalam berbaik sangka kepada pencipta. Segala sesuatu yang telah Allah tentukan adalah jalan terbaik bagi kita. Tugas kita hanyalah bersabar dan berusaha untuk menjadi lebih baik lagi sehingga target yang ingin kita capai bisa segera pada diri untuk selalu percaya jika kegagalan yang anda alami hari ini, mengandung hikmah yang dapat kita ambil pelajaran darinya. Allah selalu memiliki maksud tersendiri saat memberikan cobaan bagi para umatnya. Jangan lantas bersedih saat gagal meraih cita-cita dan jangan lantas berburuk sangka jika Allah tidak sayang pada hambanya ketika anda berada dalam keterpurukan. Dalam keadaan apapun, kita sebaiknya senantiasa melontarkan kalimat syukur atas kebesaran Allah yang maha yang tertulis dalam QS. Al-Jatsiyah/4512-13 yakni “Allah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya, dan supaya kamu dapat mencari sebagian karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur. Dan Dia menundukkan untukmu apa yang ada di langit dan apa yang ada di Bumi semuanya sebagai rahmat dari pada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir”.Dari ayat di atas, terkandung pengertian bahwa Allah telah memberi banyak kebaikan pada manusia. Hanya saja mereka kurang bisa menyadari dan bersyukur aats apa yang telah BertaubatSetiap manusia tentu pernah yang namanya berbuat salah. Bahkan mereka yang dicap sebagai orang baik pun, tentu tidak luput dari yang namanya dosa. Dosa yang dibiarkan berlarut-larut dan terus menerus dilakukan merupakan hal yang buruk dan harus dijauhi. Dalam hal ini, segera bertaubat merupakan langkah baik bagi anda untuk memperbaiki kesalahan yang telah anda lakukan. Taubat merupakan kembalinya manusia dari berbuat buruk ke arah yang lebih baik dengan cara menata sifat serta kelakuannya supaya kembali sifat serta kelakuan yang baik melalui jalan bertaubat, maka akhlak kita akan semakin meningkat. Bagi mereka yang bertaubat dengan bersungguh-sungguh, Allah akan memaafkan kesalahan yang telah diperbuatnya. Kejelasan dari kata taubat juga disinggung dalam salah satu ayat Al Qur’an yakni pada QS. Ali- Imran/ 3135 “ dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak mengharuskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui”.Ayat mengenai taubat memang banyak disinggung dalam Al Qur’an bahkan ada satu surat yang membahas makna pertaubatan manusia yakni surat At Taati syariat agamaMenaati syariat agama merupakan salah satu cara kita dalam meningkatkan kualitas akhlak kita menuju ke arah yang lebih baik. Menaati syariat dapat dilakukan dengan cara membiasakan diri melakukan hal yang baik dan bermanfaat. Bermanfaat dalam hal ini, tentu bermanfaat bagi diri sendiri serta bagi orang lain. Jauhi hal-hal yang buruk dan bertentangan dengan aturan. Hasil dari mengikuti syariat supaya akhlak semakin terpuji adalah kehidupan yang menjadi lebih tenang, terbentuknya sikap dan perilaku yang positif serta bebas dari yang namanya Berlaku baik dengan sesamaBagi seorang remaja, akhlak terpuji dapat dilakukan dengan cara menunjukkannya pada kehidupan pergaulan mereka. Seperti perilaku yang berikut iniTunjukkan jika anda memiliki solidaritas yang tinggi antar sesamaJaga kerukunan serta kebersamaan antar temanSaling tolong dan tidak pandang bulu terhadap siapa saja yang tengah membutuhkan pertolonganSaling menghargai antar sesama temanMemiliki jiwa kepahlawanan dengan cara menonjolkan sikap keberanian serta mau berkorban untuk kebaikan5. AdilSikap adil merupakan cermin akhlak yang baik. Dalam istilah, adil memiliki pengertian yakni suatu sikap yang tidak memihak atau sama rata. Dalam hal ini, seseorang tidak boleh memihak salah satu pihak saja dan membiarkan pihak lainnya, tidak mengurangi ataupun menambah bagi yang lain dan tidak boleh pilih kasih. baca keutamaan adil terhadap diri sendiri6. Benahi cara berpakaian sesuai dengan syariat agamaTerutama bagi kaum hawa, Islam memiliki aturan tersendiri dalam adab berpakaian. Berpakaian memiliki pengertian yaitu barang apa saja yang digunakan oleh seseorang mulai dari kerudung, jaket, celana, rok, serta baju yang dikenakannya. Pakaian seseorang dapat menentukan kualitas diri seseorang. Semakin baik pakaian seseorang, maka cerminan sikap baik pula yang tampak. Sebaliknya, semakin buruk cara berpakaian seseorang maka orang tersebut akan dicap sebagai orang yang kurang bersopan agama Islam, adab berpakaian lebih ke keperluan menutup aurat. Dalam hal ini cara berpakaian akan dikenakan ketentuan hukum. Dalam islam, adab berpakaian juga memiliki nilai ibadah. Tidak hanya itu, kepentingan menutup aurat juga mampu menghindarkan seseorang dari bahaya asusila, melindungi tubuh dari sengatan matahari serta sebagai Ingat sejarah hidup RasullulahMeningkatkan akhlak bisa dilakukan dengan cara mencontoh apa-apa saja yang dilakukan oleh Rasullulah semasa hidupnya. Mencontoh banyak perilaku Rasullulah dapat meningkatkan kualitas diri anda terutama dalam hal akhlak. Kehidupan Rasullulah merupakan contoh tauladan yang baik sehingga dapat membuat anda senantiasa berperilaku baik dengan tidak merugikan orang lain. Melainkan sebaliknya, anda akan lebih banyak memberi manfaat dan menguntungkan bagi Rasullulah dipenuhi dengan akhlak yang mulia dengan tingkat kesabaran luar biasa. Beliau juga merupakan sebaik-baiknya contoh dalam Bergaul dengan mereka yang berakhlak baikCara meningkatkan akhlak yang paling mujarab adalah dengan cara bergaul dengan mereka yang berakhlak baik. Hal ini dapat membuat anda yang tadinya masih memiliki sifat kurang terpuji, dapat dengan sendirinya terbawa sifat baik teman-teman anda sehingga anda, mampu membangun karakter diri yang berkualitas. Berteman dengan teman yang berakhlak baik, mampu menjauhkan kita dari teman yang gemar berbuat maksiat, yang dapat meracuni akal dan tindakan kita menuju ke arah Terima nasihatCara lainnya untuk meningkatkan akhlak diri adalah dengan cara menerima nasihat. Tidak semua nasihat didengarkan, melainkan hanya nasihat yang baik dan bersifat membangun saja. Dalam hal ini tentu anda harus lebih berlapang dada dalam menerima nasihat orang lain. Ada saatnya ketika kita tidak sadar dengan kekurangan maupun sikap buruk kita sendiri. Sehingga membutuhkan orang lain untuk membantu membenahinya. Perlunya sikap berlapang dada, merupakan hal yang baik dengan tujuan memperbaiki sekaligus untuk meningkatkan akhlak kita Bertamu dengan sopanBertamu memiliki pengertian berkunjung ke rumah orang lain, entah rumah teman, sahabat atau bahkan kerabat untuk suatu tujuan atau maksud tertentu. Bertamu memiliki banyak manfaat terlebih untuk menjalin suatu silaturahmi. Dalam bertamu tunjukkan sikap yang baik dan tidak membuat pemilik rumah merasa kurang nyaman atas kedatangan dan perilaku anda. Meski teman dekat sekalipun, namun adab bertamu juga harus akhlak merupakan hal yang harus dilakukan terutama jika sebelumnya anda melakukan banyak kesalahan ataupun perilaku buruk yang dapat merugikan. Meningkatkan akhlak baik tentu harus dilakukan dengan niat yang tulus dan tinggi. Tanpa adanya niat, maka kemungkinan anda berbuat buruk dapat berulang kembali. Dalam hal ini, anda perlu bertaubat dengan sebaik-baiknya dengan tidak mengulangi hal buruk yang telah anda lakukan. Melakukan akhlak baik juga harus dilakukan sebagai suatu kebiasaan.

Foto Pinterest. 2. Cara Meraih Kecantikan yang Dicintai Allah: Be a smart Muslimah. "Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim." (HR. Ibnu Majah no. 224) Wanita adalah tiang negara jika wanita baik maka baik pula negaranya, Jika wanita buruk maka buruk pula negaranya. Sebagai seorang muslimah menjadi kewajibannya untuk menuntut ilmu

Perempuan baik-baik adalah mereka yang bisa membawakan diri dalam pergaulan sehari-hari, baik ketika suami ada di sampingnya maupun tidak. Ia senantiasa tahu apa yang sebaiknya dan tidak sebaiknya lakukan dalam kesehariannya. Inilah yang disebut adab. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, hal. 442-443 menjelaskan tentang Sembilan belas adab perempuan terhadap dirinya sendiri sebagai berikutآداب المرأة في نفسها أن تكون لازمة لمنزلها، قاعدة في قعر بيتها، ولا تكثر صعودها ولا اطلاعها الكلام لجيرانها، ولا تدخل عليهم إلا في حال يوجب الدخول، تسر بعلها في نظره، وتحفظه في غيبته، ولا تخرج من بيتها، وإن خرجت فمتخبئة تطلب المواضع الخالية، مصونة في حاجاتها، بل تتناكر ممن يعرفها، همتها إصلاح نفسها، وتدبير بيتها، مقبلة على صلاتها وصومها، ناظرة في عيبها، متفكرة في دينها، مديمة صمتها، غاضة طرفها، مراقبة لربها، كثيرة الذكر له، طائعة لبعلها، تحثه على طلبه الحلال، ولا تطلب منه الكثير من النوال؛ ظاهرة الحياء، قليلة الخناء، صبورة شكورة، مؤثرة في نفسها، مواسية من حالها وقوتها. وإذا استأذن بابها صديق لبعلها، وليس بعلها حاضرًا، لم تستفهمه، ولا في الكلام تعاوده، غيرة منها على نفسها وبعلها “Adab perempuan terhadap dirinya sendiri, yakni selalu berorientasi rumah, duduk di dalam rumah, tidak memanjat-manjat dan tidak berbicara kepada para tetangga, tidak masuk ke rumah tetangga kecuali keadaan memaksa, menyenangkan suami bila dipandang, menjaga kehormatan suami bila ditinggal pergi, tidak meninggalkan rumah dan apabila keluar hendaknya tidak mencari tempat yang sepi, menjaga diri dalam memenuhi kebutuhan tetapi menghindari orang-orang yang mengenalnya demi kebaikan diri sendiri, mengurus rumah, menunaikan shalat dan puasa, mengoreksi diri sendiri, memikirkan agamanya, selalu diam, menundukkan pandangan matanya, merasa diawasi Tuhan, banyak dzikir kepada Allah, taat kepada suami, menganjurkan suami mencari rezeki yang halal dan tidak menuntutnya berpenghasilan melibihi batas pencapaiannya, menampakkan sikap malu dan meminimalisasi kata-kata yang tak sopan, sabar dan selalu bersyukur, menjadi contoh dalam diri sendiri, menerima keadaan dan kekuatan diri sendiri, jika seorang teman suami minta diizinkan masuk rumah, sementara sang suami tidak ada, sebaiknya tidak usah dihiraukan dan jangan membiasakan berbicara dengannya, demi menghindari rasa cemburu diri sendiri dan suami.”Baca juga• Adab Laki-laki terhadap Dirinya Sendiri Menurut Imam al-Ghazali• Adab Suami terhadap Istri Menurut Imam al-Ghazali• Adab Istri terhadap Suami Menurut Imam al-GhazaliDari kutipan di atas dapat diuraikan kesembilan belas adab perempuan terhadap dirinya sendiri sebagai berikut Pertama, selalu berorientasi rumah. Perempuan yang baik selalu memikirkan urusan domestik dalam rumah tangganya sesibuk apa pun ia beraktivitas di wilayah publik. Banyak hal dalam keluarga yang tidak bisa diserahkan begitu saja kepada orang lain seperti hak-hak suami atas istri, pendidikan anak-anak, kesehatan seluruh anggota keluarga, dan sebagainya. Jadi baik buruknya keluarga sangat dipengaruhi oleh keterlibatan perempuan dalam urusan rumah tangga. Kedua, duduk di dalam rumah dan tidak memanjat-manjat serta tidak berbicara kepada para tetangga. Di dalam rumah perempuan hendaknya duduk atau beraktvitas di tempat yang sesuai. Ia tidak sebaiknya memanjat-manjat dinding atau dengan menaiki tangga untuk berbicara dengan tetangga. Inilah yang disebut pethakilan dalam budaya Jawa yang sebaiknya dihindari karena dianggap tabu. Ketiga, tidak masuk ke rumah tetangga kecuali keadaan memaksa. Masuk ke rumah tetangga sebagai kebiasaan sehari-hari yang sebetulnya tidak ada keperluan penting sebaiknya dihindari. Hal ini karena di rumah tetangga itu bisa jadi ada laki-laki yang bukan muhrim. Baik secara akhlak maupun secara fiqih interaksi antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dalam rumah tertutup harus dihindari sebanyak mungkin kecuali keadaan memaksa dan dibenarkan oleh syariat. Keempat, menyenagkan suami bila dipandang. Penampilan fisik yang bersih dan terawat, cara berdandan yang menarik, bau badan yang segar, dan tutur kata yang santun pasti membuat suami senang melihatnya. Hal ini sebaiknya selalu diupayakan agar suami betah di rumah dan tidak mencari-cari alasan untuk keluar rumah. Kelima, menjaga kehormatan suami bila ditinggal pergi. Banyak orang memiliki nama baik atau kehormatan di masyarakat, baik karena faktor ilmu, kedudukan, keturunan, kekayaan maupun moralitas. Seorang istri hendaknya dapat menjaga nama baik suami betapun kecilnya dengan cara menjaga akhlaknya sendiri sebaik mungkin. Keenam, tidak meninggalkan rumah, dan apabila keluar hendaknya tidak mencari tempat yang sepi. Meninggalkan rumah tanpa ada keperluan yang jelas tidak sebaiknya dilakukan. Jika memang ada perlu, hendaknya dapat menghindari tempat-tempat sepi agar lebih terjamin keamanan dan keselamatannya dari hal-hal yang merugikan diri sendiri, atau buruk secara moral ataupun hukum. Ketujuh, menjaga diri dalam memenuhi kebutuhan tetapi menghindari orang-orang yang mengenalnya demi kebaikan diri sendiri. Tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi di rumah. Inilah yang sering kali membuat banyak perempuan keluar rumah. Hal ini tidak menjadi persoalan asalkan tetap dapat mengendalikan diri dan tetap waspada terhadap orang-orang yang mengenalnya. Jika memang harus berkomunikasi dengan mereka, maka cukup seperlunya mengurus rumah. Bagi perempuan mengurus rumah dengan segala persoalannya adalah hal yang baik. Apalagi jika sudah menjadi kesepatan dengan pihak suami bahwa urusan pekerjaan rumah tangga adalah tanggung jawabnya. Jika demikian halnya, maka perempuan sebaiknya merasa nyaman di rumah agar semua tugas dan tanggung jawabnya dapat terlaksana dengan baik. Kesembilan, menunaikan shalat dan puasa. Ibadah kepada Allah baik berupa shalat maupun puasa harus dilaksanakan sesibuk apapun. Tidak ada alasan untuk meninggalkannya kecuali memang dibenarkan oleh syariat seperti karena sedang menstruasi atau nifas. Kesepuluh, mengoreksi diri sendiri. Mengevaluasi diri untuk menemukan kesalahan dan kekurangan diri sendiri adalah suatu hal yang positif apabila diikuti dengan kesediaan memperbaiki. Seseorang memang dianjurkan untuk melihat apa yang telah lewat di masa lalu untuk perbaikan di kemudian hari. Hal ini sesuai dengan perintah di dalam Al-Qur’an, Surat Al-Hasyr, ayat memikirkan agamanya. Selalu mempertanyakan keberagamaan diri sendiri merupakan hal yang positif. Misalnya, apakah sudah memiliki keyakinan yang benar tentang rukun-rukun iman dan Islam. Lalu, apakah keyakinan-keyakinan itu sudah diwujudkan dalam bentuk amal-amal nyata sebagai ibadah, baik dalam hubungannya dengan Allah maupun sesama manusia dan makhluk lainnya termasuk lingkungan alam. Kedua belas, selalu diam. Sikap diam tidak berarti harus bersikap pasif tanpa aktivitas apapun. Diam disini bisa dimaknai sebagai sikap tenang dan tidak menimbulkan kegaduhan baik di dalam rumah atau di luar. Oleh karena itu menjadi penting untuk menjaga lisan dan gerak fisik yang justru mendukung suasana aman dan tenang baik di dalam maupun di luar rumah. Ketiga belas, menundukkan pandangan matanya. Tidak hanya laki-laki yang sebaiknya menundukkan pandangan matanya, tetapi terlebih seorang perempuan. Tatapan mata perempuan terhadap lawan jenisnya sering kali dimaknai macam-macam. Oleh karena itu agar tidak menimbulkan fitnah, maka perempuan hendaknya senantiasa menundukkan pandangannya. Keempat belas, merasa diawasi Tuhan. Menghadirkan Tuhan dalam setiap gerak dan nafas merupakan hal yang sangat baik. Hal ini tentu akan menjadikan diri sendiri selalu merasa diawasi oleh Allah subhanhu wata’ala sehingga tidak berani berbuat macam-macam yang tercela dan bertentangan dengan syariat. Kelima belas, banyak dzikir kepada Allah. Dzikir kepada Allah, misalnya menyebut asma-Nya, membaca kalimah thayyibah, istghfar, dan sebagainya, bisa dilakukan oleh perempuan kapan saja sebab tidak mensyaratkan suci dari hadats kecil ataupun besar. Dalam keadaan beraktivitas atau sedang istirahat dzikir sebetulnya bisa dilakukan tanpa harus meluangkan waktu khusus. Hal ini tentu sangat baik dari pada waktu dihabiskan untuk hal-hal yang tidak jelas kemanfaatannya. Keenam belas, taat kepada suami. Taat kepada suami sekaligus menghormatinya tidak saja merupakan kewajiban secara hukum tetapi sekaligus secara moral. Dalam hal perintah suami bertentangan dengan syariat, seorang istri tentu boleh mengingatkan tetapi tetap harus dengan cara yang baik agar mendaptkan respons yang baik pula. Intinya memang suami dan istri harus saling menasihati sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, surat Al-Ashr, ayat 3 yang berlaku umum. Ketujuh belas, menganjurkan suami mencari rezeki yang halal dan tidak menuntutnya berpenghasilan melibihi batas pencapaiannya. Mencarikan nafkah untuk keluarga adalah kewajiban suami. Apabila pekerjaannya tidak halal, maka seorang istri hendaknya dapat mendorong suami untuk segera beralih pekerjaan. Dalam hal penghasilan suami pas-paspasan, seorang istri hendaknya bersikap qanaah. Apabila memungkinkan seorang istri boleh membantu suami meningkatkan income keluarga dengan cara bekerja dan mendapat izin dari suami. Kedelapan belas, menampakkan sikap malu dan meminimalisasi kata-kata yang tak sopan, bersabar dan selalu bersyukur, bertindak sebagai teladan, menerima keadaan dan kekuatan diri sendiri. Perempuan memang banyak dituntut kebaikan-kebaikannya karena ia adalah guru pertama dalam keluarga. Dengan kata lain seorang ibu harus selalu menyadari fungsi ini karena berpengaruh langsung kepada anak-anak. Kesembilan belas, jika seorang teman suami minta diizinkan masuk rumah, sementara sang suami tidak ada, sebaiknya tidak usah dihiraukan dan jangan membiasakan berbicara dengannya, demi menghindari rasa cemburu diri sendiri dan suami. Jika teman itu adalah perempuan, maka ia boleh menemuinya di dalam rumah. Apabila laki-laki, maka ia tidak perlu dipersilakan masuk ke dalam rumah. Tamu itu cukup diterima di luar rumah. Atau pesan bisa disampaikan lewat sang istri. Jika keperluannya adalah bertemu langsung dengan sang suami, maka ia bisa dipersilakan datang kembali ketika suami sudah pulang. Demikianlah nasihat Imam al-Ghazali tentang sembilan belas adab perempuan terhadap dirinya sendiri. Jika diringkas, maka kesembilan belas adab itu meliputi hal-hal yang sebaiknya dan tidak sebaiknya ia lakukan di dalam rumah ketika suami sedang tak ada di tempat dan sebaliknya ketika suami ada di rumah; juga bagaimana ia bersikap di luar rumah untuk memenuhi berbagai kebutuhan, tetap melaksanakan kewajiban syariat, melakukan perenungan diri dan introspeksi untuk perbaikan serta banyak berdzikir untuk meningkatkan spiritualitas. Kesembilan adab tersebut sekaligus merupakan sebagian dari tanda-tanda perempuan salehah. Muhammad Ishom, dosen Fakultas Agama Islam Universitas Nahdlatul Ulama UNU Surakarta.

Memperbaikiistri bisa dengan cara memerhatikan dan mengoreksi berbagai macam kesalahan yang berkaitan dengan ibadahnya. Misal, mengajaknya merenungkan dan men-tadaburi Al-Qur'an bersama, serta menganjurkannya melakukan banyak sedekah. Carikan teman wanita yang berakhlak baik. Untuk memperbaiki akhlak istri agar menjadi lebih baik, maka kita “Ustadz, kira-kira bisa nggak sih, orang biasa seperti saya ini meraih kedudukan yang dekat bersama Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam kelak di hari kiamat??” Tanya seorang santri pada ustadznya. “Tentu saja bisa! Perbaikilah akhlakmu, maka engkau berada dalam barisan orang-orang telah dijanjikan dekat bersama Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam kelak di hari kiamat.” Jawab sang ustadz. Tahukah Anda? Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda إِنَّ مِنْ أَحَبِّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ القِيَامَةِ أَحَاسِنَكُمْ أَخْلاَقًا Sesungguhnya orang yang paling aku cintai di antara kalian dan paling dekat kedudukannya denganku di hari kiamat adalah yang paling baik akhlaknya. HR. Tirmidzi 2018 Sebagaimana konsep akhlak dalam Islam yang telah kita pelajari, ternyata akhlak itu terbagi menjadi dua, yakni akhlak yang sudah ada sejak lahir dan akhlak yang perlu upaya untuk merubahnya menjadi lebih baik. Nah, bagaimana caranya agar kita bisa memiliki akhlak yang baik? Tentu semua itu ada ilmunya! Maka dari itu, mari kita pelajari bersama bagaimana cara memperbaiki akhlak agar menjadi lebih baik. Berikut ini ada 20 cara memperbaiki akhlak yang kami rangkum 1. Membenarkan Akidah Akidah yang benar yakni akidah ahlus sunnah wal jama'ah dapat menjadikan akhlak kita menjadi lebih baik. Hal ini telah terbukti bahwa akidah para salafus shalih mampu menghantarkan mereka kepada akhlak yang mulia dan menghindarkan mereka dari akhlak yang tercela. Selain itu, kualitas akidah kita juga sangat mempengaruhi kualitas akhlak kita. Apabila akidah dan keimanan kita baik, maka baik pula akhlak yang kita miliki. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا Orang beriman yang paling sempurna keimanannya adalah yang paling baik akhlaknya. HR. Abu Dawud 4682 Hadits ini menunjukkan bahwa keimanan dan akhlak memiliki hubungan yang sangat erat. Oleh karena itu, tidaklah kita memperbaiki akhlak kecuali dengan membenarkan akidah dan meningkatkan keimanan terlebih dahulu. Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan الدِّينُ كُلُّهُ خُلُقٌ. فَمَنْ زَادَ عَلَيْكَ فِي الْخُلُقِ زَادَ عَلَيْكَ فِي الدِّينِ. وَكَذَلِكَ التَّصَوُّفُ Agama itu semuanya adalah akhlak. Barang siapa yang bertambah akhlaknya, maka bertambah pula agamanya. Seperti itulah tasawwuf.[1] 2. Beribadah Ibadah adalah sebuah cara dan wasilah yang paling utama untuk melatih dan mendidik diri kita untuk menjadi lebih baik. Ibadah tidak hanya menjadi wasilah untuk mendidik aspek ruhiyyah saja. Namun, ibadah juga mendidik aspek jismiyyah, ijtima’iyyah, khuluqiyyah, jamaliyyah, maupun aqliyyah. Semua aspek tersebut akan terlatih apabila kita istiqomah melaksanakan ibadah-ibadah yang telah disyariatkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Tentunya semua itu harus tetap kita niatkan untuk mengharapkan wajah-Nya. 3. Membaca Al Quran Al Quran adalah petunjuk utama dalam berakhlak mulia. Allah subhanahu wata’ala berfirman إِنَّ هَٰذَا الْقُرْآنَ يَهْدِي لِلَّتِي هِيَ أَقْوَمُ Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada jalan yang lebih lurus, QS. Al-Israa’ 9 Rasulullah sendiri menjadikan Al Quran sebagai tolak ukur bagi dirinya dalam berakhlak. Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim wajib membaca dan mempelajari Al Quran. Dengan membaca dan mempelajarinya maka kita akan mengetahui bagaimana cara berakhlak yang benar. Ketahuilah..! Sesungguhnya Al Quran merupakan obat hati, petunjuk, dan rahmat bagi orang yang beriman. Allah ta’ala berfirman يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit yang berada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. QS. Yunus 57 4. Melatih Diri Akhlak yang mulia tidak dapat diperoleh dengan hanya berdiam diri. Justru dengan berlatih itulah maka Allah akan memperbaiki akhlak kita. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda وَإِنَّهُ مَنْ يَسْتَعِفَّ يُعِفَّهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَتَصَبَّرْ يُصَبِّرْهُ اللَّهُ، وَمَنْ يَسْتَغْنِ يُغْنِهِ اللَّهُ، وَلَنْ تُعْطَوْا عَطَاءً خَيْرًا وَأَوْسَعَ مِنَ الصَّبْرِ Sesungguhnya barang siapa yang berusaha menjaga diri dari meminta-minta maka Allah akan menjaganya dari meminta-minta, dan barang siapa yang berusaha menyabarkan diri maka Allah berikan dia kesabaran, dan barang siapa yang berusaha merasa cukup maka Allah berikan ia kecukupan. Kalian tidak akan pernah diberikan pemberian yang terbaik dan terluas dari pada sebuah kesabaran. HR. Bukhari 6470 5. Memotivasi Diri Apabila kita ingin memperoleh akhlak yang mulia maka hendaknya kita senantiasa memotivasi diri dengan mengkaji keutamaan-keutamaan akhlak mulia yang telah disebutkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah. Dengan motivasi diri inilah kita menjadi lebih semangat dan senantiasa berusaha memperbaiki akhlak menjadi lebih baik. 6. Merasa Takut Akan Akibat Akhlak Tercela Buruknya akhlak dapat mengurangi kedudukan kita di sisi Allah. Karena buruknya akhlak juga merupakan perbuatan maksiat. Ibnul Qoyyim rahimahullah mengatakan وَمِنْ عُقُوبَاتِهَا سُقُوطُ الْجَاهِ وَالْمَنْزِلَةِ وَالْكَرَامَةِ عِنْدَ اللَّهِ وَعِنْدَ خَلْقِهِ، فَإِنَّ أَكْرَمَ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاهُمْ، وَأَقْرَبَهُمْ مِنْهُ مَنْزِلَةً أَطْوَعُهُمْ لَهُ، . . . Diantara akibat dari perbuatan maksiat adalah hilangnya kehormatan, kedudukan, dan kemuliaan di sisi Allah dan juga makhluk-Nya. Karena sesungguhnya makhluk yang paling mulia di sisi Allah adalah yang paling bertakwa di antara mereka, dan yang paling dekat kedudukannya di sisi Allah adalah yang paling taat di antara mereka.[2] Apabila kita senantiasa berakhlakul karimah maka kedudukan kita akan semakin tinggi di sisi Allah. Sebaliknya, apabila kita berakhlak buruk maka kedudukan kita akan semakin menurun di sisi Allah. Bahkan sebaik apapun ibadah kita kepada Allah, hanya akan menghantarkan kita ke dalam neraka apabila kita memiliki akhlak yang buruk. Perhatikan hadits di bawah ini!! قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ كَثْرَةِ صَلَاتِهَا، وَصِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، غَيْرَ أَنَّهَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ هِيَ فِي النَّارِ، قَالَ يَا رَسُولَ اللهِ، فَإِنَّ فُلَانَةَ يُذْكَرُ مِنْ قِلَّةِ صِيَامِهَا، وَصَدَقَتِهَا، وَصَلَاتِهَا، وَإِنَّهَا تَصَدَّقُ بِالْأَثْوَارِ مِنَ الْأَقِطِ، وَلَا تُؤْذِي جِيرَانَهَا بِلِسَانِهَا، قَالَ هِيَ فِي الْجَنَّةِ Ada seorang lelaki berkata “Wahai Rasulullah, ada seorang wanita yang dikenal banyak shalatnya, banyak berpuasa, dan banyak bersedekah, akan tetapi ia menyakiti tetangga dengan lisannya” Rasulullah menjawab “Ia di neraka.” Ia bertanya lagi “Ada juga seorang wanita yang dikenal sedikit puasanya, sedikit sedekahnya, bahkan ia hanya menyedekahkan sepotong keju dari susu yang dibekukan, namun ia tidak menyakiti tetangga dengan lisannya.” Rasulullah menjawab “Ia di surga.” HR. Ahmad 9675 7. Amar Makruf Nahi Mungkar dan Saling Menasihati Kita sebagai manusia yang tidak pernah luput dari kesalahan tentu akan sangat membutuhkan orang-orang yang mengingatkan kesalahan yang kita perbuat. Oleh karena itu, Allah subhanahu wata’ala memerintahkan kita untuk selalu memerintahkan manusia pada kebaikan, mencegah kemungkaran, dan saling menasihati. Allah ta’ala berfirman وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَىٰ تَنفَعُ الْمُؤْمِنِينَ Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman. QS. Adz-Dzariyat 55 وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung. QS. Ali Imran 104 Amar makruf nahi mungkar dan saling menasihati adalah upaya terbaik yang dipraktekkan oleh Nabi shallallaahu alaihi wasallam dan para sahabatnya dalam mendidik akhlak manusia. 8. Bercita-cita Tinggi Cita-cita yang tinggi dan mulia sangatlah diperlukan untuk menunjang kemuliaan akhlak kita. Seorang yang bercita-cita rendah, tidak memiliki tekad yang kuat, mudah putus asa dan selainnya merupakan sifat akhlak yang tercela. Ibnu Al-Qayyim rahimahullah mengatakan فَمَنْ عَلَتْ هِمَّتُهُ، وَخَشِعَتْ نَفْسُهُ؛ اتَّصَفَ بِكُلِّ خُلُقٍ جَمِيْلٍ، وَمَنْ دَنَتْ هِمَّتُهُ، وَطَغَتْ نَفْسُهُ؛ اتَّصَفَ بِكُلِّ خُلُقٍ رَذِيْلٍ Barang siapa yang memiliki cita-cita yang tinggi dan ketundukan jiwa maka ia telah memperoleh semua sifat akhlak yang mulia. Barang siapa yang rendah cita-citanya dan durhaka jiwanya maka ia telah memperoleh semua sifat akhlak yang tercela.[3] 9. Sabar Ibnul Qayyim rahimahullah mengatakan وَحُسْنُ الْخُلُقِ يَقُومُ عَلَى أَرْبَعَةِ أَرْكَانٍ لَا يُتَصَوَّرُ قِيَامُ سَاقِهِ إِلَّا عَلَيْهَا الصَّبْرُ، وَالْعِفَّةُ، وَالشَّجَاعَةُ، وَالْعَدْلُ Akhlak yang baik berdiri di atas empat rukun yang mendirikannya tidak boleh berpindah kecuali berada di atasnya yaitu sabar, menjaga diri dari yang buruk, berani, dan adil.[4] Sabar itu ada tiga jenis, diantaranya Sabar dengan Allah Sabar untuk Allah Sabar bersama Allah Pertama Sabar dengan Allah adalah kita senantiasa bersabar meminta pertolongan kepada-Nya agar tetap dalam kesabaran. Karena sesungguhnya sabarnya seorang hamba adalah berkat pertolongan dari Rabbnya, bukan dari dirinya. Allah ta’ala berfirman وَاصْبِرْ وَمَا صَبْرُكَ إِلَّا بِاللَّهِ Bersabarlah hai Muhammad dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah QS. An-Nahl 127 Kedua Sabar untuk Allah adalah hendaknya kita bersabar dalam rangka meraih cintanya Allah, dan menginginkan wajah-Nya. Ketiga Sabar bersama Allah adalah kita bersabar menetap bersama apa yang Allah kehendaki terhadap diri kita dan bersabar menjalani hukum-hukum agama-Nya. 10. Wejangan dan Nasihat Mendengarkan nasihat sangatlah dibutuhkan untuk menanamkan nilai-nilai akhlak di dalam diri kita. Terlebih lagi apabila kita sedang dalam keadaan futur[5]. Sesungguhnya jiwa kita ini bagaikan tanaman sedangkan nasihat itu bagaikan air. Apabila jiwa ini tidak pernah disiram dengan nasihat maka ia akan layu dan mati. 11. Saling Berwasiat Berwasiat yang dimaksud adalah saling mewasiatkan perihal akhlakul karimah. Caranya adalah dengan terus menebarkan kebaikan dan menyampaikan fadhilah berakhlak mulia kepada orang lain. Selain itu, kita juga harus memperingatkan orang lain agar tidak terjerumus ke dalam akhlak yang buruk. Kemudian kita berikan mereka dorongan serta motivasi agar kembali berakhlak mulia. Ketahuilah bahwa sesungguhnya akhlak mulia adalah bagian dari Al-Haq kebenaran! Maka saling mewasiatkannya adalah suatu keniscayaan. Barang siapa yang meninggalkannya maka ia termasuk golongan orang-orang yang merugi. Allah ta’ala berfirman وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾ Demi masa. 1 Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, 2 kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. 3 QS. Al-Ashr 1 – 3 Dikisahkan pula tentang pentingnya saling berwasiat di kalangan para sahabat كَانَ الرَّجُلَانِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا الْتَقَيَا لَمْ يَفْتَرِقَا حَتَّى يَقْرَأَ أَحَدُهُمَا عَلَى الْآخَرِ {وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ} [العصر 2] ، ثُمَّ يُسَلِّمَ أَحَدُهُمَا عَلَى الْآخَرِ Dahulu apabila ada dua orang dari sahabat Nabi shallallaahu alaihi wasallam saling bertemu maka mereka berdua tidak akan berpisah hingga salah seorang diantara mereka membaca surat Al-Ashr kepada kawannya, kemudian barulah salah seorang diantara mereka berdua memberi salam kepada kawan yang satunya. HR. Thabrani 5124[6] 12. Menjadikan Orang Lain Ukuran Bagi Dirinya Manusia yang berakal adalah mereka yang melihat orang lain lalu menjadikan orang lain itu sebagai ukuran bagi dirinya. Setiap hal yang apabila ia diperlakukan dengan hal itu oleh orang lain lantas ia membencinya maka ia akan menjauhi hal itu dan tidak melakukannya. Sebaliknya, setiap hal yang apabila ia diperlakukan dengan hal itu lantas ia menyukainya maka ia akan lakukan hal itu untuk orang lain. 13. Panutan dalam Kebaikan Tidak diragukan lagi, bahwa panutan terbaik bagi seluruh umat muslim adalah Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam. Allah ta’ala berfirman لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. QS. Al-Ahzab 21 Begitu pula para Nabi sebelumnya dan para pengikutnya yang patut kita jadikan teladan dalam berakhlak. Contohnya Nabi Ibrahim alaihissalam serta orang beriman yang mengikutinya, Allah ta’ala berfirman قَدْ كَانَتْ لَكُمْ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ فِي إِبْرَاهِيمَ وَالَّذِينَ مَعَهُ Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia QS. Al-Mumtahanah 4 Demikian pula orang-orang setelah mereka, mulai dari para sahabat Nabi, para tabiin, para ulama, serta orang-orang saleh yang mengikuti mereka hingga datangnya hari kiamat. Ketahuilah! Sesungguhnya tidak ada zaman kecuali pasti ada panutan dalam kebaikan serta menegakkan kebenaran, karena Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda لاَ يَزَالُ مِنْ أُمَّتِي أُمَّةٌ قَائِمَةٌ بِأَمْرِ اللَّهِ، لاَ يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ، وَلاَ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ Akan senantiasa ada umat dari umatku yang tegak di atas perkara Allah. Tidak akan membahayakan mereka orang yang menghina mereka, tidak pula orang yang menyelisihi mereka hingga datang ketetapan Allah kepada mereka dan mereka tetap dalam keadaan itu. HR. Bukhari 3641 Oleh karena itu, kita sebagai seorang muslim hendaknya juga menjadikan orang-orang yang masih hidup di zaman ini; baik itu dari kalangan ulama, dai, orang salih dan selainnya yang senantiasa menegakkan kebenaran sebagai teladan dalam berakhlak. 14. Bersahabat dengan Orang Berakhlak Mulia Tahukah Anda? Bahwa sejatinya akhlak kita sangat dipengaruhi oleh orang-orang yang kita jadikan sebagai sahabat. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ، فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ Seseorang itu tergantung agama temannya, maka hendaklah salah seorang kalian memperhatikan siapa yang dijadikannya sebagai teman. HR. Abu Dawud 4833 Oleh karena itu, agar kita bisa memperoleh akhlak yang baik, maka bersahabat dengan orang-orang yang berakhlak mulia adalah suatu keniscayaan. Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ وَنَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً، وَنَافِخُ الكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَةً “Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi bisa jadi akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi percikan apinya mengenai pakaianmu dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” HR. Bukhari 5534 15. Bertempat di Lingkungan yang Baik Termasuk penunjang terbesar yang dapat memudahkan kita untuk memperoleh akhlak yang baik adalah dengan bertempat tinggal di lingkungan yang baik. Lingkungan juga sangat mempengaruhi tabiat kita. Karena apabila kita bertempat di lingkungan yang penuh kemaksiatan maka sesungguhnya hati kita sangatlah lemah. Seandainyapun kita tidak terpengaruh dengan buruknya lingkungan, setidaknya kita akan mengalami kesulitan dalam melakukan kebaikan dan membenahi akhlak. Oleh karena itulah Nabi dan para sahabat berhijrah ke Madinah dalam rangka menolong agama mereka agar mereka lebih mudah menjalankan agamanya. 16. Mengunjungi Orang yang Berakhlak Mulia Apabila kita banyak berkunjung dan bertemu dengan orang-orang yang berakhlak mulia dan mempelajari akhlak mereka maka kita akan dimudahkan untuk memperbaiki akhlak. Tahukah Anda..? Bahwa penyebab mulianya akhlak para sahabat adalah karena mereka senantiasa mengunjungi Nabi dalam rangka mempelajari akhlak dan adab beliau. Cara itu kemudian diwariskan kepada para generasi setelahnya, dimana mereka mempelajari akhlak guru mereka sebagaimana mempelajari ilmu dari mereka. Ibnu Sirin rahimahullah mengatakan كَانُوا يَتَعَلَّمُونَ الْهَدْيَ كَمَا يَتَعَلَّمُونَ الْعِلْمَ Mereka dahulu mempelajari tingkah laku sebagaimana mempelajari ilmu.[7] Bahkan mereka lebih banyak mempelajari akhlak dan adab dari pada ilmu..!! Abu Al-Husain bin Al-Munaadi Al-Baghdadi meriwayatkan dengan sanadnya sampai Al-Husain bin Ismail, ia berkata Aku mendengar bapakku mengatakan كُنَّا نَجْتَمِعُ فِي مَجْلِسِ الْإِمَامِ أَحْمَد، زَهَاء خَمْسَة آلَافٍ، أَوْ يَزِيْدُوْنَ، أَقَلُّ مِنْ خَمْسَمِائَةٍ يَكْتُبُوْنَ، وَالْبَاقِي يَتَعَلَّمُوْنَ مِنْهُ حُسْنَ الْأَدَبِ وَحُسْنَ السُّمْتِ Dahulu kami berkumpul di majelisnya imam Ahmad, kurang lebih 5000 orang lebih. Kurang dari 500 orang menulis, sedangkan sisanya mereka belajar adab dan diam yang baik dari beliau.[8] 17. Mendesak Masyarakat Agar Bermasyarakat Islami Masyarakat yang islami adalah sarana untuk menanamkan nilai-nilai akhlak islami ke dalam setiap individu yang hidup di lingkungan masyarakat tersebut. Setiap dari kita tentu tidak akan terlepas dari tatanan masyarakat. Apabila masyarakat yang kita tempati adalah masyarakat yang islami, maka hal ini dapat memudahkan kita mengamalkan nilai-nilai Islam. Maka dari itu kita sebagai seorang muslim hendaknya juga bermasyarakat serta mendesak mereka agar terbentuk masyarakat yang islami. Upaya ini dapat kita lakukan melalui berbagai sarana tergantung posisi kita masing-masing dalam tatanan masyarakat. Apabila posisi kita saat itu adalah seorang kyai atau ustadz maka kita bisa mengisi ceramah di masjid setempat, mengadakan kajian agama Islam, mengimami shalat berjamaah, dan sebagainya. Apabila posisi kita saat itu adalah seorang pemimpin maka kita bisa membuat kebijakan-kebijakan yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Apabila posisi kita saat itu adalah orang kaya maka kita bisa menginfaqkan sebagian harta kita untuk mendirikan yayasan pendidikan islam, masjid, dan semacamnya. Apabila posisi kita saat itu hanyalah sebagai warga biasa maka kita bisa memberikan dukungan apapun yang menunjang terbentuknya masyarakat islami, seperti mengikuti shalat berjamaah, mengikut pengajian, dan sebagainya. 18. Mempelajari Perjalanan Hidup Nabi Ibnu Hazm rahimahullah mengatakan من أَرَادَ خير الْآخِرَة وَحِكْمَة الدُّنْيَا وَعدل السِّيرَة وَالْاحتواء عَلَى محَاسِن الْأَخْلَاق كلهَا وَاسْتِحْقَاق الْفَضَائِل بأسرها فَلْيَقْتَدِ بِمُحَمد رَسُول الله صلى الله عَلَيْهِ وَسلم وَلْيَسْتَعْمِلْ أَخْلَاقَهُ وَسيره مَا أَمْكَنَهُ Barang siapa yang menghendaki kebaikan akhirat, hikmah dunia dan perjalanan hidup yang adil serta memiliki seluruh akhlak yang baik serta memperoleh keunggulan yang memikat, . . . . . maka hendaknya ia meneladani Muhammad Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam dan mengamalkan akhlaknya dan meneladani perjalanan kehidupannya dengan segenap kemampuannya.[9] Oleh karena itu, tidaklah mungkin kita meneladani Rasulullah kecuali dengan mempelajari perjalanan kehidupan beliau. 19. Mempelajari Perjalanan Hidup Para Salafus Shalih Ketahuilah bahwa salafus shalih[10] adalah manusia yang paling mengetahui kebenaran dan merekalah yang menjadi penerang dalam kegelapan. Mereka telah memperoleh warisan dari Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam berupa ilmu dan akhlak yang mulia. Maka dari itu, kita juga harus mempelajari perjalanan hidup mereka dan menelaah ihwal mereka. Kitab yang paling terkenal untuk mempelajari ihwal mereka adalah kitab “Siiru A’laami An-Nubala” yang ditulis oleh imam Adz-Dzahabi rahimahullah. 20. Mengangkat Pemimpin yang Adil Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam telah memberikan contoh kepada kita bagaimana beliau memimpin pemerintahan di kota Madinah. Beliau senantiasa berbuat adil kepada rakyatnya dan senantiasa berupaya melalui berbagai cara guna membentuk masyarakat yang berakhlak yang mulia. Oleh karena itu, mengangkat pemimpin yang adil begitu penting dalam rangka membentuk masyarakat yang berakhlak mulia. Oleh Adam Rizkala Refrensi Kitab Al-Mausu'ah Al-Akhlaq Al-Islamiyyah Ensiklopedia Akhlak Islami [1] Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, Madarijus Salikin Darul Kitab Al-Arabiy, 1996, jilid 2, hlm 294. [2] Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah, Al-Jawab Al-Kaafi li Man Sa-ala an Ad-Dawa’ Asy-Syaafi au Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’ Maroko Darul Ma’rifah, 1997, juz 1, hlm 79. [3] Lihat Al-Fawaid Bairut Darul Kutub Al-Ilmiyyah, 1973 oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, hlm 144. [4] Lihat Madarijus Salikin Darul Kitab Al-Arabiy, 1996 oleh Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah, jilid 2, hlm 294. [5] Adalah sebuah keadaan jiwa dimana ia tertimpa rasa malas dan lemah setelah ada rasa semangat dan rajin sebelumnya. [6] Lihat Mu’jam Al-Ausath Kairo Darul Haramain, oleh Ath-Thabrani, juz 5, hlm 215. Disahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahaadits Ash-Shahiihah no. 2648. [7] Lihat Al-Jami’ li Akhlaaq Ar-Raawi wa Aadaab As-Saami’, Riyad Maktabah Al-Ma’aarif, oleh Khatib Al-Bahgdadi, jilid 1, hlm. 79. [8] Lihat Al-Madkhol Al-Mufadh-dhol li Madzhab Al-Imam Ahmad, Jedah Darul Aashimah, 1417 H, oleh Bakr bin Muhammad, jilid 2, hlm. 619 – 620. [9] Lihat Al-Akhlaq wa As-Siir fii Madawati An-Nufuus, Bairut Darul Afaaq Al-Jadiidah, 1979, oleh Ibnu Hazm, hlm. 24. [10] Orang saleh terdahulu Kelima Rasulullah SAW mendidik para sahabat untuk mencintai ilmu dan mempelajarinya. Keenam, memberikan teladan yang baik dan selalu paling terdepan mempraktikkan akhlak mulia. Ketujuh, menanamkan kebebasan dan sikap yang positif. Nabi bersabda, "Janganlah kamu menjadi orang plin-plan lalu berkata, 'Bila orang-orang baik, kami ikut baik, dan Pada dasarnya, setiap wanita dilahirkan dengan kecantikan masing-masing. Namun sayangnya, kebanyakan orang masih belum puas dengan apa yang telah dimilikinya. Mereka berlomba-lomba mempercantik diri dengan penggunaan krim-krim pemutih, make-up, bahkan lewat operasi plastik. Ya mungkin tindakan-tindakan tersebut bisa membuat kita menjadi cantik secara fisik. Tapi bagaimana islam memandang hal itu? Ketahuilah wahai para muslimah, cantik menurut islam bukan hanya sekedar malasah fisik. Tapi juga perihal jiwa dan hati. Sebagaimana doa yang selalu diucapkan oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam setiap hendak bercerminاَلْحَمْدُ لِلَّهِ ، اَللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنْ خُلُقِيْ“Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah memperindah rupaku maka perindahlah pula akhlakku.” Mempercantik diri memang disunnahkan dalam islam. Sebab Allah SWT itu Maha indah dan Dia mencintai keindahan. Namun dalam mempercantik diri ada batas-batas yang harus dipahami oleh para wanita muslim. Apakah itu? Tanpa berbasa-basi lagi, langsung saja simak cara mempercantik diri menurut islam di bawah ini! Baca juga Wanita cantik dalam islam–Kecantikan wanita dalam islamRajin berwudhuSetiap umat muslim pasti pernah berwudhu. Wudhu adalah salah satu aktivitas yang dilakukan sebelum solat sebagai penghilang najis dan penyempurna ibadah. Namun tahukah Anda, bahwa berwudhu juga bisa mencerahkan wajah loh! Ketika Anda membasuh muka dengan air wudhu, noda dan kotoran akan luntur. Tak hanya itu, berwudhu juga menggugurkan dosa-dosa. Maka itu perbanyaklah berwudhu disetiap waktu. Seperti saat hendak keluar rumah dan sebelum tidur oleh Abu Hurairah ra “Aku mendengar Rasululah Saw bersabda, “Sesungguhnya umatku dipanggil pada hari kiamat dalam keadaan ghurran muhajjilin wajahnya bercahaya dan badannya bersinar karena bekas berwudhu, maka barangsiapa mampu untuk memanjangkan ghurran hendaklah melakukannya.” HR. Al-Bukhari dan Muslim.Baca jugaCara Menjadi Muslimah Yang BaikCara Menjadi Wanita Baik Menurut IslamCiri Wanita yang Baik untuk Dinikahi Menurut IslamKewajiban Wanita Setelah MenikahWanita Shalehah Menurut IslamShalat tahajjudMengamalkan shalat tahajjud memang tidaklah mudah. Pasalnya shalat ini dilakukan di sepertiga malam terakhir sekitar jam 3 dini hari. Saat dimana kita sedang tertidur nyenyak. Tak ayal, banyak orang yang lalai dan malas untuk menjalani ibadah sunnah ini. Namun tahukah Anda, ternyata sholat tahajjud tidak hanya meningkatkan peluang doa kita dikabulkan. Tetapi aura dari wajah kita juga akan terpancar dengan indah. Walaupun tak mengenakan krim pemutih pun, Anda akan terlihat cerah dan bersih. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW “Barang siapa yang banyak menunaikan shalat malam, maka wajahnya akan terlihat tampan atau cantik di siang harinya.” HR Ibnu Majah.Baca jugaManfaat tahajjudKeutamaan shalat tahajjudKeutamaan shalat istikharahkeutamaan sholat berjamaahRajin membaca Al-QuranAl-Quran bukan hanya sekedar buku karangan manusia. Namun sebuah firman Allah SWT yang teramat mulia. Dengan rutin membaca Al-Quran, jiwa akan tenang dan wajah kita menjadi berseri seolah mendapatkan nur dari Sang Ilahi. Maka itu, selalu sempatkanlah membaca Al Quran di setiap hari. Lakukan dengan ikhlas dengan niat beribadah kepada Allah SWT maka niscaya inner beauty-mu akan terlihat dan membuat kagum orang lain. Baca juga Keutamaan membaca alquran–Cara cepat membaca alquran–Bahagia menurut al quranMurah senyumSeseorang yang murung, cemberut dan selalu tampak cuek pasti akan terlihat menakutkan. Berbeda dari orang-orang yang wajahnya dihiasi senyum, mereka selalu menghadirkan kesejukan di hati orang lain yang memandangnya. Menurut penelitian, tersenyum dapat membuat orang awet muda. Tersenyum juga bisa memancarkan kecantikan dalam hati inner beauty. Dengan tersenyum, kita akan disayangi orang lain dan mudah memperoleh Abu Dzar ra, dia berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda“Senyummu di hadapan saudaramu sesama muslim adalah bernilai sedekah bagimu.” HR. Tirmidzi dan Ibnu Hibban.Baca jugaCara mengatasi despresi menurut islam Cara Agar Hati Tenang Dalam Islam cara menghilangkan kesedihan menurut Islamcara menjadi muslimah yang baikMenghindari sifat pemarah, sombong dan iri hatiCantik tidak hanya dibentuk dari luar. Seindah apapun wajah seseorang, namun bila ia mempunyai penyakit dihatinya seperti iri hati, sombong maka pastilah ia tampak jelek. Sifat-sifat tersebut membuat wajah terlihat gelap sehingga hilanglah nur alami dalam diri kita. Selain itu, hindari juga marah-marah. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa seseorang yang sering marah maka cenderung mengalami penuaan dini. Sebagaimana Hadits Rasulullah yang artinya“Sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging. Jika ia baik, maka baik pula seluruh jasad tersebut. Jika ia buruk, maka buruk pula seluruh jasad itu. Ingatlah, bahwa ia adalah hati.” HR. Bukhari.Baca jugaSombong dalam islamHati nurani menurut islamSifat marah dalam islamCara membuat hati ikhlasHindari perbuatan maksiatSama halnya dengan memendam penyakit hati, perbuatan maksiat juga bisa membuat wajah jadi tampak gelap dan hitam. Seseorang yang hobi berbuat maksiat, maka hilanglah kecantikan dalam jiwa dan fisiknya. Mungkin ia bisa mempoles wajahnya dengan make up agar terlihat menarik. Namun tetap saja kecantikan itu tak terlihat natural. Berbeda dengan para ahli ibadah yang kecantikannya tampak natural dan wajahnya karena itu, jika Anda ingin cantik maka hindarilah maksiat. Sebisa mungkin ucapkan istighfar sesering mungkin agar Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita. Baca juga Hukum pergaulan bebas dalam islam–Ciri-ciri aliran sesat menurut islam–Cara bertaubat dari zinaMengenakan jilbab syar’iWanita cantik bukanlah mereka yang mengumbar paras eloknya kepada lelaki yang bukan muhrimnya. Berdasarkan ajaran islam, kecantikan wanita harus disimpan hanya untuk suaminya. Maka itu, islam mewajibkan wanita agar mengenakan jilbab dan mengulurkannya menutupi dada. Seorang wanita yang berjilbab dengan pakaian panjang pastinya akan terlihat lebih anggun dan cantik dibandingkan wanita berpakaian minim yang mengumbar memakai jilbab, wanita juga tampak lebih terhormat serta terhindar dari risiko pelecehan. Perintah menutup aurat ini dijelaskan lewat firman Allah SWT dalam surat Al-Ahzab ayat 59 yang artinya“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan wanita-wanita keluarga orang-orang mukmin, agar mereka mengulurkan atas diri mereka ke seluruh tubuh mereka jilbab mereka. Hal itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal sebagai para wanita muslimah yang terhormat dan merdeka sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah senantiasa Maha Pengampun lagi Maha Penyayang QS. al-Ahzab ayat 59”Baca jugaHukum wanita tidak berjilbab dalam islamHukum memakai jilbabmenjadi muslimah yang baikWanita shalehah menurut islamMengenakan pakaian yang bagus tidak berlebihanIslam tidak pernah melarang wanita ataupun laki-laki untuk mengenakan pakaian yang bagus. Justru islam menganjurkan agar umatnya memakai pakaian yang sopan dan indah namun tidak boleh berlebihan. Sebab berlebihan dalam penampilan bisa menimbulkan sifat sombong. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw yang artinya“Sesungguhnya Allah indah dan suka keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia. HR. Muslim”Baca jugaHukum Wanita Bercadar Manfaat Menggunakan CadarTips Menjadi Wanita ShalehahMemakai perhiasan dalam islamHukum memakai parfum beralkhoholMelakukan perawatan tanpa mengubah bentuk diriMenggunakan make-up dan melakukan perawatan diri dalam islam juga tidak dilarang. Wanita boleh mengenakan bedak saat keluar rumah. Mereka juga dianjurkan melakukan perawatan diri dengan bahan-bahan alami, seperti minyak zaitun, susu, atau madu agar kesehatan kulitnya terawat. Dengan begitu, suaminya bisa semakin cinta dan keharmonisan rumah tangga terjaga dengan satu hal yang perlu diperhatikan, islam melarang seseorang mengubah bentuk wajah dan tubuhnya tanpa alasan yang kuat. Semisal ia ingin hidung mancung, lalu melakukan operasi plastik. Hal ini benar-benar dilarang oleh islam! Termasuk mencukur alis, bertato, dan tindakan-tindakan lain yang merubah ciptaan Allah SWT. Dijelaskan dalam surat An-nisa ayat 119 yang artinya“Dan pasti akan kusesatkan mereka, dan akan kubangkitkan angan-angan kosong pada mereka dan akan kusuruh mereka memotong telinga-telinga binatang ternak, lalu mereka benar-benar memotongnya, dan akan kusuruh mereka mengubah ciptaan Allah lalu mereka benar-benar mengubahnya. Barang siapa menjadikan setan sebagai pelindung selain Allah, maka sungguh dia menderita kerugian yang nyata.”Baca jugaHukum mencukur alis dalam islamTips menjadi istri salehahHukum mewarnai rambut dalam islamHukum menyambung rambutHukum mencukur jenggotPuasa sunnahCara mempercantik diri menurut islam selanjutnya adalah dengan mengamalkan ibadah puasa sunnah. Tenang, Anda tidak perlu takut kurus ataupu mati hanya karena melaksanakan puasa sunnah. Justru menurut beberapa penelitian ilmuwan, puasa merupakan aktivitas yang sehat. Dengan berpuasa, risiko obesitas dapat dihindari, mengurangi risiko kanker dan menyehatkan jantung. Anda tidak perlu menjalankan puasa setiap hari. Cukup puasa sunnah senin dan kamis, insyaAllah kecantikan aura wajah menjadi semakin terpancar. Baca juga Tips agar kuat berpuasa–hal-hal yang membatalkan puasaMenerapkan pola makan sehatMenerapkan pola makan sehat juga menjadi cara mempercantik diri menurut islam. Dalam ajaran islam, seseorang dianjurkan untuk makan saat lapar dan berhenti sebelum kenyang. Makan tidak boleh berlebihan, makan hendaklah dengan tangan kanan dan sambil duduk, mengucap basmallah serta jangan lupa hanya mengonsumsi makanan halal. Ada banyak makanan halal yang bisa Anda konsumsi untuk mempercantik kulit, seperti buah-buahan dan sayuran. Tak lupa pula, imbangi dengan memperbanyak meminum air putih sekitar 2-2,5 liter perhari untuk menjaga kekencangan kulit. Baca juga Cara makan rasulullah–Makanan halal –Makanan haram menurut islamDemikianlah beberapa cara mempercantik diri menurut islam. Cukup mudah, bukan? Islam memang tidak pernah mempersulit hambanya. Dan yang perlu diingat lagi, Allah SWT tidak pernah menilai seseorang dari rupanya. Jadi jangan sampai Anda melakukan hal-hal yang berbahaya hanya demi memperoleh kecantikan fisik. Syukuri dirimu apa adanya, tersenyumlah dan perbanyaklah beribadah maka kecantikan abadi akan terpancar di wajahmu. Tak lupa lupa jalankan rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, serta pelajari Hubungan Akhlak dengan Iman. Dalammelakukan ketiga hal itu tentu tidaklah mudah. Sebab, hawa nafsu seringkali hadir dan menggoyahkan keteguhan niat baik kita untuk memperbaiki akhlak. Untuk itu, seorang pemuda harus terus bersabar dan berusaha mengendalikan hawa nafsu. Jangan biarkan hawa nafsu yang menguasai dirinya. Hello Kawan Mastah, apakah kamu sedang mencari cara untuk memikat hati wanita? Jika iya, maka kamu datang ke tempat yang tepat. Di artikel ini, kami akan membahas tentang cara memikat wanita dengan doa secara terperinci. Kamu akan mendapatkan tips-tips praktis dan efektif yang dapat membantu kamu mendapatkan hati wanita yang kamu impikan. Yuk, simak artikel ini sampai selesai! Apa Itu Doa dan Bagaimana Itu Bisa Membantu Kamu Memikat Wanita? Mungkin kamu bertanya-tanya, apa hubungannya antara doa dengan memikat wanita? Sebenarnya, doa adalah salah satu elemen penting dalam usaha memikat wanita. Doa dapat membantu kamu untuk meningkatkan kualitas diri, memperbaiki akhlak, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Ketika kamu sudah memiliki kualitas diri yang baik dan dekat kepada Tuhan, maka wanita pun akan tertarik denganmu. Doa juga dapat membantu kamu memperoleh keberuntungan. Dalam agama Islam, banyak doa-doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika hendak menghadapi situasi atau kondisi tertentu. Misalnya, ketika hendak memulai suatu usaha atau mencari jodoh. Dengan membaca doa ini dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan, kamu akan mendapatkan keberuntungan dan kemudahan dalam mencapai tujuanmu. Jadi, intinya adalah doa adalah salah satu kunci sukses dalam memikat wanita. Namun, tentunya tidak hanya cukup dengan doa saja. Kamu juga perlu memiliki kualitas diri yang baik dan mengetahui tips-tips praktis dalam memikat wanita. Berikut adalah beberapa tips penting yang dapat membantu kamu memikat wanita dengan doa Tip 1 – Perbaiki Diri Terlebih Dahulu Sebelum kamu memikat wanita dengan doa, pastikan bahwa dirimu sudah siap untuk memasuki hubungan asmara yang sehat dan positif. Perbaiki segala kekurangan dalam dirimu, baik dari segi fisik maupun mental. Jangan jadikan statusmu sebagai alasan untuk tidak memperbaiki diri. Dalam Islam, sebelum kita meminta sesuatu dari Allah, kita harus memperbaiki diri terlebih dahulu. Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menjadi manusia yang lebih baik. Jika kita sudah berusaha semaksimal mungkin, maka Allah pasti akan memberikan pahala dan kemudahan kepada kita. Perbaikan diri juga dapat dilakukan dengan cara memperbaiki akhlak. Akhlak yang baik dan terpuji adalah salah satu kunci sukses dalam memikat wanita. Wanita akan tertarik kepada pria yang memiliki akhlak yang baik, sopan, dan santun. Tip 2 – Berdoa dengan Sungguh-sungguh Setelah kamu memperbaiki diri, langkah selanjutnya adalah berdoa dengan sungguh-sungguh. Berdoa kepada Allah adalah salah satu cara untuk mengungkapkan keinginan dan memohon pertolongan dari-Nya. Dalam Islam, berdoa adalah salah satu ibadah yang harus dilakukan secara rutin. Saat kamu berdoa untuk memikat wanita, pastikan bahwa doamu dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh keikhlasan. Jangan sekali-kali meminta sesuatu yang buruk atau merugikan orang lain. Berdoa lah dengan bahasa yang sopan dan tulus. Ingat, setiap doa yang kita panjatkan kepada Allah pasti akan dijawab, entah itu dalam bentuk yang kita inginkan atau tidak. FAQ Q Apakah ada doa khusus untuk memikat wanita? A Ada banyak doa yang dapat dibaca untuk memikat wanita. Namun, yang paling penting adalah doa untuk meminta keberkahan dan kemudahan dalam segala urusan. Q Apakah boleh meminta wanita secara langsung setelah berdoa? A Boleh saja, asalkan kamu melakukannya dengan cara yang sopan dan tidak menimbulkan kesan yang buruk. Q Apakah doa selalu dijawab? A Ya, setiap doa yang kita panjatkan pasti akan dijawab. Namun, jawabannya bisa berupa apa yang kita inginkan atau tidak. Tip 3 – Jangan Berlebihan dalam Berdoa Meskipun berdoa adalah salah satu kunci sukses dalam memikat wanita, kamu juga harus berhati-hati agar tidak berlebihan dalam berdoa. Berdoa secara berlebihan dapat menimbulkan kesan yang buruk dan bisa menjadi bumerang bagi kamu. Sebagai contoh, jika kamu terlalu sering berdoa untuk meminta wanita, maka hal ini bisa membuat kamu terlihat terlalu mendesak dan menjengkelkan. Wanita bisa jadi merasa tidak nyaman dan malah menjauh dari kamu. Oleh karena itu, yang terbaik adalah kamu berdoa dengan sungguh-sungguh namun dalam batas yang wajar. Jangan terlalu sering atau terlalu banyak meminta. Berdoa lah dengan pikiran yang tenang dan hati yang lapang. Percayalah bahwa Allah pasti akan memberikan yang terbaik untuk kita. Tip 4 – Jadilah Pria Yang Percaya Diri Percaya diri adalah salah satu hal yang paling menarik bagi wanita. Seorang pria yang percaya diri akan terlihat lebih menarik dan menawan. Wanita akan merasa nyaman dan terkesan dengan pria yang percaya diri. Untuk menjadi pria yang percaya diri, kamu perlu merawat penampilan dan berpakaian yang sopan dan rapi. Selain itu, kamu juga perlu memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan tahu cara menghadapi berbagai situasi dengan tenang dan bijaksana. Jadi, jangan takut untuk menunjukkan kepercayaan dirimu saat berkomunikasi dengan wanita atau bahkan ketika mendekatinya. Tunjukkan bahwa kamu adalah pria yang kuat dan dapat diandalkan. Tip 5 – Jangan Pernah Menghina Wanita Hal yang terakhir dan sangat penting dalam memikat wanita adalah jangan pernah menghina atau merendahkan wanita. Wanita membutuhkan perhatian dan penghargaan yang sama seperti pria. Jangan pernah meremehkan wanita atau menyakiti perasaannya. Sebagai seorang muslim, kita diajarkan untuk saling menghormati dan menghargai sesama manusia, baik itu laki-laki atau perempuan. Perlakukan wanita dengan cara yang sama seperti kamu ingin diperlakukan. Berusahalah untuk memahami perasaan dan kebutuhan wanita, dan jangan sekali-kali menganggap mereka sebagai objek atau barang yang bisa kamu miliki. FAQ Q Apakah boleh mengejar wanita yang sudah memiliki pasangan? A Tidak. Kita harus menghormati hubungan orang lain dan tidak mengganggu kebahagiaan mereka. Q Apakah boleh mengkritik wanita? A Boleh, namun kritikan harus disampaikan dengan cara yang sopan dan membangun. Jangan sekali-kali menghina atau merendahkan wanita. Q Apakah harus menjadi pria yang kaya dan sukses untuk memikat wanita? A Tidak. Meskipun kekayaan dan kesuksesan menjadi faktor penting dalam memikat wanita, namun bukan satu-satunya faktor yang harus kamu miliki. Yang terpenting adalah kebahagiaan dan kepercayaan dirimu sendiri. Demikianlah artikel kami tentang cara memikat wanita dengan doa. Semoga artikel ini dapat membantu kamu untuk mendapatkan wanita yang kamu impikan. Ingatlah untuk selalu melakukan segala hal dengan cara yang baik dan benar, serta jangan lupa untuk selalu memohon pertolongan dan keberkahan Allah SWT. Terima kasih atas kunjungannya, Kawan Mastah! QuvKP.
  • 5uee9po9m3.pages.dev/371
  • 5uee9po9m3.pages.dev/287
  • 5uee9po9m3.pages.dev/342
  • 5uee9po9m3.pages.dev/94
  • 5uee9po9m3.pages.dev/33
  • 5uee9po9m3.pages.dev/242
  • 5uee9po9m3.pages.dev/3
  • 5uee9po9m3.pages.dev/215
  • 5uee9po9m3.pages.dev/171
  • cara memperbaiki akhlak wanita